Selasa, 16 Februari 2010

Memaknai Gelap

Sebuah judul dari artikel narsis.

Belajar dari kejadiaan saat aku dan 5 teman terkompak menjadi petualang di Pulau Sempu. Karena beberapa alasan bodoh kami harus berjalan dalam kegelapan hutan tanpa ada lampu. Sebenarnya dengan begitu hutan tak lagi menakutkan karena ga ada bayangan sama sekali :D. Kamipun saling mentertawakan kebodohan dan tetap menyalahkan kawan kriting kami karena dialah yang bertanggung jawab atas kelalaian koordinasinya hingga tidak satupun alat penerangan darurat yang terbawa. Seperti biasa pula dia dibully hingga jadi bullan-bullanan. Dan disaat seperti itulah kami bisa mencampur adukan antara becandaan dan ketakutan.


Berkat bantuan serombongan kawan baru dari Surabaya, kami berhasil dijemput dengan selamat hingga sampai laguna, thx Bro!! Pulau Sempu tergolong masih Perawan (hari gini ;) peneranganpun hanya muncul dari lampu yang ada di tenda. Sinyal GSM hanya sayup sayup terdengar, seolah semua kenikmatan dunia modern terbungkam dengan sendirinya. Dan harusnya kami melewati malam itu dengan penuh gaya, pertanyaannya Bagaimana Caranya?

Sebelumnya aku hanya bergumul dengan kawan Jakarta dan mencoba membunuh malam, menunggu cerahnya pagi meronai indahnya laguna Segara Anakan. Untungnya kamera Digital SLR sudah ditemukan saat ini, dan terima kasih buat kawan Moo dan kameranya yang malam itu bereksperimen bareng kawan-kawannya tentang bukaan diafragma. Tertarik, akhirnya aku jadi ikutan nimbrung meski baru kenal rombongan pecinta alam dari Surabaya ini. Berbekal skill dan imajinasi yang sangat mumpuni aku mencoba menjadikan kegelapan sebagai media untuk menorehkan warna cahaya hingga menjadi sebuah keseruan malam dan karya light art photography yang ciamik.










Merujuk dari ayat: Tuhan menciptakan malam untuk istirahat, maka gelap memang didisain secara khusus untuk mengembalikan kita kedalam suasana segar kembali hingga bisa membangkitkan mimpi dan memunculkan imajinasi.

Moo aku pinjem hasil jepretanmu, dan buat para model makasih dah membiarkanku mengakali pose kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar